Selasa, 21 April 2009

Perempuanku...

21 April 2009... Ibu Kartini..kau tlah angkt drjat kaummu yg slma ini slu tertindas..tak bs mrskn pnddikn lyak tak bs rsakn pkrjn..tp smua kni tlah kau pathkan dg canangan 'Emansipasi' dmn kaum hawa bs sejajar dg kaum adam tnp hrs melupakn kodratnya.. Trima ksih ibu Kartini krn Engkaulah kaum hawa kni tak trtindas lg malah bs sukses dr kaum adam..

Senin, 20 April 2009

Pil pahit...

Siapakah yang harus disalahkan...


Pil pahit itu harus kutelan...
Siapa yang harus disalahkan dalam hal ini...
ENTAHLAH...

Maafkan aku MAMA...
Aku tak bisa menjaga satu-satunya titipanmu...
Aku gagal dalam semuanya...
Semua yang dicita-citakan...

Mampukah aku menebus semuanya...
Aku tak tau...
Kemana kuharus mengadu...

Biarlah semua kesalahan kutumpukan pada diriku...
Dan aku harus mulai belajar dari semua kenyataan
Sekalipun itu PAHIT...

MAAFKAN AKU...

Sabtu, 18 April 2009

Matahariku...

Pancarkan Cahayamu

Aku tidak cemburu pada perempuan lain tentang lelaki milikku. Tidak bisa menggoda dekat maupun jauh. Tidak dapat melirik. Apalagi tidak dapat menyapa tiap hari. Karena akulah perempuan yang paling dekat dengan lelaki itu. Di saat Matahari bersinar sampai tenggelam.

Aku hanya...hanya...cemburu pada Matahari. Dari jarak jutaan kilometer dapat menyentuh kulit dimanapun dari pagi sampai sore. Tidak habis kekuataannya untuk terus beraksi mengelus-mengelus bumi.

Seberapa kilat didapat menyinari tahi lalat di pipi lelaki itu? Aku gelisah pada Matahari. Ia lebih kuat dariku.Sekali lagi Matahari lebih berkuasa.

Aku tidak suka perjalanan siang hari. Aku senang perjalanan bulan. Ia lebih dinamis dari Matahari. Setiap perjalanan kehidupannya tidak semu dan statis selama bergulirnya waktu.